Tuesday 23 October 2012

FASIH TETAPI RENDAH HATI


" Ia membimbing orang-roang yang rendah hati menurut hukum dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati: - Mazmur 25:9
Saya mengagumi orang-orang yang mampu menyampaikan keyakinannya melalui ucapan dan membujuk orang lain dengan keahlian mereka berbicara. Beberapa orang menyebutnya sebagai “karunia untuk berbicara” atau “cakap berkata-kata”. Yang lain menyebutnya “kefasihan.”
Apolos memiliki karunia tersebut. Dinyatakan kepada kita bahwa Apolos adalah “seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci” (Kis. 18:24). Namun, meski mengajar secara akurat tentang Kristus, ia berkhotbah hanya tentang baptisan Yohanes yang merupakan baptisan pertobatan dari dosa (ay.25; 19:4).
Apolos mengetahui tentang pengajaran Yesus, tetapi ia mungkin belum mengetahui tentang kematian dan kebangkitan-Nya, dan bahwa Roh Kudus telah datang (Kis. 2). Pengajaran Apolos tidaklah lengkap karena ia tidak mengetahui tentang kepenuhan Roh Kudus yang menjadi sumber kekuatan setiap hari.
Oleh karena itu, Priskila dan Akwila, sepasang suami-istri sahabat Paulus, mengundang Apolos ke rumah mereka untuk mengoreksi pengajaran Apolos. Meski mengenyam pendidikan tinggi dan memahami seluk-beluk Alkitab, Apolos dengan rendah hati menerima pengajaran dari kedua tuan rumahnya. Sebagai hasilnya, Apolos dapat melanjutkan pelayanannya dengan pemahaman yang baru.
Mazmur 25:9 mengingatkan kita bahwa Allah “membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.” Jika kita rendah hati, kita dapat diajar Allah dan dipakai untuk menjangkau hidup orang lain. —CHK
Makin serupa Yesus, Tuhanku,
Inilah sungguh kerinduanku;
Makin bersabar, lembut dan merendah,
Makin setia dan rajin bekerja. —Gabriel
(Nyanyikanlah Kidung Baru, No. 138)
Di mana ada kerendahan hati, di situ ada kekuatan.

dipetik dari ourdailybread(indonesian)

No comments:

Post a Comment