Tuesday 11 September 2012

MENYERAHKAN DIRI


ROMA 6:16
Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, entah itu dosa yang memimpin kamu kepada kematian, entah itu ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran (Roma 6:16)
Ketika menerima beasiswa dari sebuah lembaga tempat saya mengabdi, dengan sadar saya mengikatkan diri dengan peraturan yang ditetapkan lembaga tersebut. Saya membaca berulang kali peraturan yang diberikan sambil mengukur kesanggupan melakukannya. Saat dijalani, ketentuan itu terasa lebih berat dibanding dengan yang pernah saya bayangkan. Namun, dengan setia menaatinya, saya pun leluasa menikmati beasiswa yang dijanjikan.

Ada yang harus ditaati saat kita percaya kepada Kristus dan menerima kasih karunia-Nya. Semula kita hamba dosa, tetapi kini menjadi hamba kebenaran (ayat 18). Kita seolah telah mengikat kontrak seumur hidup dengan Kristus. Seluruh tubuh kita menjadi milik-Nya. Kita tak lagi boleh menggunakan anggota tubuh untuk melakukan kecemaran sebab tubuh kita bukan lagi milik dosa. Sebaliknya, kita harus menyerahkan diri untuk melakukan kebenaran, hingga makin hari kita makin hidup dalam kekudusan (ayat 19). Sama-sama hamba yang harus taat. Bedanya, taat pada dosa mengarahkan kita kepada kematian (ayat 21), taat pada Allah membawa kita menikmati kekudusan dan hidup yang kekal (ayat 21-22).

Apakah yang lebih menguasai tubuh Anda saat ini? Dosa, ataukah kebenaran Kristus? Ingat, sekalipun dosa tidak lagi berkuasa atas diri kita, kita masih dapat memutuskan untuk menuruti keinginannya. Masih menaati dan tunduk kepada dosa adalah perbuatan yang bertentangan dengan akal sehat. Kita sudah diberitahu apa buahnya nanti. Mari menyerahkan diri kepada Tuan yang benar, dan dengan sukacita menaati segala perintah-Nya.—HEM
TAAT ADALAH KONSEKUENSI MENGIKUT TUHAN
YANG AKAN MEMBAWA KITA MENIKMATI KEKUDUSAN.

from  renungan harian

No comments:

Post a Comment