Friday 28 September 2012

MERAIH KESEMPATAN


Efesus 5:8-21
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada. —Efesus 5:15-16
Istri saya, Martie, adalah seorang pembelanja yang tangguh. Ketika berbelanja kebutuhan sehari-hari, ia akan membaca setiap label kadar gizi yang tertera dan mempertimbangkan mana potongan harga yang terbaik dengan memperhatikan harga satuannya. Namun keahlian terbaiknya adalah melihat tanggal kedaluwarsa. Ia tidak akan langsung mengambil galon susu yang pertama dilihatnya, tetapi akan mencari galon yang memiliki tanggal kedaluwarsa terlama. Dengan demikian ia akan membawa pulang susu yang paling segar dari toko tersebut.
Di satu sisi, hidup kita pun ditandai dengan tanggal kedaluwarsa—hanya saja tidak satu pun dari kita yang mengetahui kapan saatnya jantung kita berhenti berdetak atau kapan kita akan menghembuskan nafas terakhir. Menyadari realita tersebut, bukankah kita sudah sepatutnya berusaha lebih keras untuk meraih kesempatan yang telah diberikan kepada kita? Meraih kesempatan di sini berarti bahwa kita akan berusaha untuk mengasihi lebih sungguh, mengampuni lebih segera, mendengarkan dengan lebih cermat, dan berbicara dengan lebih tegas.
Paulus memberikan nasihat yang baik berikut ini: “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat” (Ef. 5:15-16). Ia juga memerintahkan kita untuk “[hidup] sebagai anak-anak terang, . . . dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan” (ay.8-10).
Karena tidak satu pun dari kita yang tahu “tanggal kedaluwarsa” masing-masing, kita harus meraih kesempatan untuk menerangi dunia kita dengan kasih Kristus hari ini juga! —JMS
Tuhan, berilah aku anugerah-Mu sepanjang hari ini
Untuk melalui jalan yang lurus dan sempit,
Untuk melakukan apa pun sesuai kehendak-Mu
Apa yang baik dan sempurna, adil dan benar. —Huisman
Jalanilah hidup Anda seolah-olah setiap hari adalah hari terakhir Anda.

(dipetik dari renunganharian)

No comments:

Post a Comment